“Selama 40 tahun, kami tidak pernah mendengar kejadian yang demikian,” ucap Sabana mengingat produksi susu Ultra menggunakan teknologi UHT yang sangat steril dan tertutup. Tetapi Sabana tetap tidak mau berpikir negatif tentang kemungkinan bahwa ini ulah pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan PT Ultrajaya. “Kalaupun benar, mungkin itu protein yang menggumpal,” katanya. Tetapi, lanjut Sabana, itu pun kalau sudah kedaluwarsa dan kemasan rusak seperti bocor. “Sementara susu yang dikomplain ini tanggal expire-nya masih lama.” Adanya kasus ini, membuat pihak BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) turun tangan.
Menurut Sabana, mereka menginspeksi pabrik secara mendadak untuk melihat langsung kemungkinan masuknya ben da yang dikatakan kaki katak itu. “Setelah melihat proses yang kami lakukan, mereka mengatakan tidak mungkin benda asing masuk ke dalamnya. Kecuali kalau kemasannya dibuka, bisa saja kecoak atau cicak masuk. Tapi itu baru bisa terjadi setelah produk kami keluar dari pabrik karena di perusahaan kami tidak mungkin terjadi demikian,” jelas Sabana.